RESENSI BUKU ISLAM DAN SOSIALISME

Oleh: Reno Afriyadi Mayandika Pasha
Judul Buku : Islam dan Sosialisme
Pengarang Buku : HOS. Tjokroaminoto
Penerbit Buku : SEGA ARSY
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2008
Tebal Buku : 176 Halaman
ISBN : 978-979-98365-1-9

Buku Islam dan Sosialisme ini merupakan karya populer dan monumental yang ditulis oleh HOS. Tjokroaminoto, seorang tokoh bangsa yang dijuluki “Raja Jawa Tak Bermahkota” oleh Belanda. 
Dalam buku ini dijelaskan konsepsi kehidupan sosialisme masyrakat islam yang religius dengan demokrasi sebagai pedoman dalam kehidupan bernegara. Buku ini mengajak para pembaca untuk terlebih dahulu mengenal apa itu sosialisme dan macam-macam sosialisme yang ada pada zaman itu dan bertahan sampai sekarang. Kemudian dilanjutkan dengan contoh-contoh dan kaitan sosialisme dengan islam, di mana kisah-kisah nabi dan para sahabatnya banyak dituangkan agar dapat lebih mudah memahami kaitan antara sosialisme dan islam.
Setelah pembaca memahami apa itu sosialisme, kaitan sosialisme dengan komunisme dan –isme-isme lainnya selanjutnya terdapat 10 bab dengan dilengkapi subbab-subbab di dalamnya. Dimulai dengan bab “Sosialisme Dalam Islam” yang membahas mengenai prinsip-prinsip dan dasar-dasar sosialisme dalam islam. Kemudian, di bab 2 “Kehidupan Sosial dalam Masyarakat Islam” dalam bab ini banyak sekali digambarkan kondisi kehidupan bangsa Arab sebelum Nabi Muhammad SAW. menyebarkan nilai-nilai Islam di tengah situasi bangsa arab yang penuh kezoliman dan kemaksiatan. Selanjutnya, dalam Bab 3 “Sosialisme Nabi Muhammad” pembaca diajak untuk mengenal Nabi Muhammad lebih dekat sebagai utusan Tuhan yang menjalankan nilai-nilai sosialistik dalam kehidupan sehari-hari. Setelah pembaca memahami nilai-nilai sosialisme pada Nabi Muhammad, pada bab 4 “Sahabat-Sahabat Nabi Muhammad yang Bersifat Sosialis” menceritakan kisah-kisah sahabat nabi dari mulai kisah Sayyidina Ali yang mengesampingkan hawa nafsu individualisme dalam berperang, kemudian kisah Sayyidina Umar yang memilih hidup yang sederhana dan dekat dengan pengemis dan orang miskin meskipun pada saat itu sudah menjadi penguasa Arab dan kisah-kisah lainnya.
Pada bab 5 “Contoh-Contoh Sosialisme Berdasarkan Islam” digambarkan bahwa sistem yang ada pada kehidupan masyarakat islam baik hubungan orang dengan perorangan maupun pemerintahan dengan golongan maupun sistem militernya itu dekat dengan demokrasi dan sosialisme meskipun ada peluang dalam sistem pemerintahan untuk berbuat sewenang-wenang, dalam bab ini kita diajarkan bahwa pada akhirnya rasa demokrasi dalam otokrasi itu lebih baik daripada demokrasi rasa otokrasi. Kemudian selanjutnya pada bab 6 “Imperialisme Muslim” penerapan nilai-nilai islam dalam perjalanan kekhalifahan islam dinilai sungguh meyakinkan bahwa pemerintahan yang demokratis dan sosialis secara sempurna pernah terjadi di zaman itu, dijelaskan pula bahwa ketika islam datang ke suatu negeri dan mendirikan imperialis nya di sana para muslim duduk bersama dengan penduduk lama dan mengangkat pada derajat yang sama tanpa membedakan ras maupun golongan. Selanjutnya pada bab 7 “Agama dan Sosialisme” peran agama sangat penting sebagai anti dari paham materialisme yang menciptakan egoisme. Hal ini beriringan dengan peran islam dalam kehidupan masyarakat yang sosialis adalah sebagai penyeimbang antara batiniyah dan jasmaniyah. Beralih ke bab 8 “Gouvernement Secara Sosialistik” menjelaskan sulitnya menerapkan nilai-nilai sosialistik dalam pemerintahan karena pada sistem pemerintahan mengharuskan adanya perorangan maupun kelompok yang berkuasa dan menguasai suatu negeri. Ditambah lagi tabiat masing-masing individu yang masih jauh dari nilai-nilai sosial dan kurang mengutamakan kesejahteraan bersama.
Buku ini ditutup dengan 2 bab terakhir yaitu bab 9 “Pengharapan di Kemudian Hari” Berisi harapan-harapan tegaknya nilai-nilai islam dan sosialisme di tengah maraknya Kapitalisme, Otokratisme dan lain sebagainya. Kemudian di bab akhir atau bab 10 “Peringatan dan Petunjuk Bagi Umat Islam” terdapat seruan dan ajakan dari sosok HOS. Tjokroaminoto yang Pan-Islamis untuk umat Islam agar terus menjaga tali silaturahmi dan persaudaraan dan berserikat yang kemudian terus berjuang menegakkan kebenaran. Dalam penutup ini juga dipaparkan nilai-nilai penting pergerakan Sarekat islam di Hindia Timur atau Nusantara pada saat itu untuk mencapai Islam dan Sosialisme yang sejati.

Kelebihan
Buku ini banyak memuat nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, persaudaraan, kemerdakaan dan lain sebagainya sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami maksud dan tujuan dari penulis terkait isi buku. Dalam buku ini juga banyak dituliskan kisah-kisah nabi dan para sahabatnya sebagai teladan dalam berkehidupan. Secara tampilan, buku ini dikemas dengan sampul yang menarik dan elegan.

Kekurangan
Gaya bahasa lama dan banyaknya istilah-istilah yang sulit dipahami membuat pembaca harus berpikir berulangkali untuk memahami makna dari setiap kalimat.
Lebih baru Lebih lama